Kita bahkan mampir dua kali, tapi karena hari sedang hujan dan kita butuh tempat berteduh, haha.īersama Endrico dalam perjalanan menuju Disneyland Hong Kong. kemungkinan 9766 umat 9765 edisi 9758 pria 9744 segala 9736 dikembangkan. Atraksi yang paling mengesankan selama kita di sana adalah Mickey's Philharmagic. Hanya Tuhan dan Endrico yang tahu apa yang dibicarakan Miki dengan penuh semangat.
Saya melihat Miki Tikus berbicara dalam bahasa Kanton di Hong Kong, satu hal yang mengingatkan saya bahwa tikus paling populer di dunia ini berbicara bahasa Jepang di Jepang (dan Mandarin di Cina). suporter 7.8335006035758 debitor 7.83445343833107 edisi 7.83445343833107. Menurut apa yang saya baca, Disneyland Hong Kong seharusnya memiliki Istana Putri Tidur, namun sedang direnovasi pada saat kita ke sana (istana yang baru, Istana Para Putri, akan dibuka di tahun 2020). Taman Disney di Hong Kong ini terasa lebih kecil dan tidak memiliki Istana Cinderella yang terkenal. Bersama-sama dengan Endrico dan putrinya, kita menginap di Disney Hollywood Hotel sehingga mudah bagi kita untuk pergi ke Disneyland pada keesokan harinya.
Kali berikutnya saya ke Disneyland adalah empat tahun kemudian, ketika saya mengadakan liburan ayah dan anak. Saya tidak pergi ke Disneyland sewaktu berada di Paris (dan terkadang ada rasa sesal karena tidak berkunjung ke sana). We visited it twice, partly because it was raining and we needed shelter, haha. The most memorable attraction we had there was Mickey's Philharmagic. Only God and Endrico knew what Mickey was so excited about. When we were there, we saw Mickey Mouse speaking Cantonese, a reminder that the world's most popular mouse was speaking Japanese in Tokyo (and Chinese in Shanghai). I learnt that it should have had a Sleeping Beauty Castle instead, but it was being upgraded at the moment (the new one, called Princesses Castle, will be opened in 2020).
The one in Hong Kong was considerably small and when we were there, it didn't have the iconic Cinderella Castle. We stayed at the Disney Hollywood Hotel, which made it easier for us to go the Disneyland on the following day. The next time I visited Disneyland was four years later, when I organised the father-and-daughter trip and traveled together with Endrico and his daughter. buku, novel, komik dan karya menarik lainnya, silahkan kunjungi di sini. I didn't go to Disneyland when I was in Paris (and I did regret this sometimes). Buku nostalgia yang sukses menjadi best seller dan memiliki 2 edisi ini ternyata memiliki penulis yang.